Indonesia kalah 3 kali dan imbang 1 kali dalam 4 pertemuan terakhir melawan Australia, kebobolan total 8 gol.

Sejak kemenangan bersejarah pada tahun 2002, Indonesia belum lagi mampu meraih hasil serupa saat berhadapan dengan Australia. Performa terbaik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir saat melawan Australia terjadi pada tahun 2009 ketika mereka berhasil menahan imbang lawan dengan skor 0-0.

Pertandingan antara Indonesia dan Australia pada 10 September mendatang akan menjadi pusat perhatian seluruh pecinta sepak bola Tanah Air. Dukungan publik yang luar biasa diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk meraih hasil maksimal.

Pada matchday 2 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Indonesia dan Australia akan bersua di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan kick-off pukul 19.00 WIB.

Dengan pengalaman dan prestasi yang lebih mentereng, Australia secara natural menjadi favorit dalam pertandingan ini.

Namun, sepak bola adalah olahraga yang tidak mengenal logika. Indonesia, dengan semangat juang yang tinggi,

bertekad untuk membuktikan bahwa mereka mampu memberikan kejutan dan mengakhiri dominasi Australia.

Sejak kemenangan bersejarah pada tahun 1981, Indonesia belum lagi mampu mengulangi prestasi tersebut. Dominasi Australia yang begitu kuat membuat skuad Garuda kesulitan untuk meraih hasil positif.

Empat laga terakhir menjadi sorotan utama dalam rivalitas Pasukan garuda vs Socceroos. Mari kita bedah satu per satu untuk melihat dinamika yang terjadi.

Indonesia kalah telak 0-3 dari Australia di tahun 2005.

Pada Maret 2005, Timnas Indonesia bertandang ke Australia untuk menjalani laga uji coba di Subiaco Oval, Perth. Sayangnya, skuad Garuda harus pulang dengan kepala tertunduk setelah kalah telak 0-3. Hasil ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk bisa bersaing dengan tim-tim kuat di Asia.

Skuad Garuda saat itu dihuni oleh para pemain bintang yang bermain di klub-klub papan atas Indonesia. Nama-nama seperti Hendro Kartiko, Ismed Sofyan, dan Hamka Hamzah menjadi andalan di lini belakang, sementara Ponaryo Astaman dan Firman Utina menjadi motor serangan tim.

Australia berhasil membuka keunggulan pada menit ke-25 melalui gol Ante Milicic. Keunggulan mereka bertambah saat Hamka Hamzah mencetak gol bunuh diri di menit ke-57. David Zdrilic kemudian menutup pesta gol Australia.

Indonesia imbang 0-0 dengan Australia pada tahun 2009.

Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi saksi bisu perjuangan Timnas Indonesia saat menghadapi Australia dalam Kualifikasi Piala Asia 2009. Skuad Garuda tampil begitu semangat dan memberikan perlawanan sengit, namun harus puas dengan hasil imbang tanpa gol.

Nama-nama besar seperti Charis Yulianto, Ponaryo, dan Firman Utina masih menjadi andalan di lini tengah. Kehadiran mereka memberikan semangat juang yang tinggi bagi seluruh pemain.

Benny Dollo mengakui dominasi Australia, namun ia tetap bangga dengan perjuangan anak-anak asuhnya. Hasil imbang ini menjadi modal berharga bagi Indonesia untuk menatap laga selanjutnya dengan lebih percaya diri.

Australia menang 1-0 atas Pasukan Garuda pada tahun 2010.

Setelah bermain imbang di kandang, Timnas Indonesia dihadapkan pada tantangan yang lebih berat saat bertandang ke Australia pada bulan Maret 2010. Suncorp Stadium yang penuh dengan pendukung tuan rumah siap menjadi saksi perjuangan skuad Garuda.

Perubahan susunan pemain Australia dengan memasukkan empat pemain asing memberikan hasil yang positif bagi tim.

Kemenangan tipis 1-0 atas Indonesia tidak hanya membawa Australia lolos ke Piala Asia 2011.

Tetapi juga menjadi pukulan telak bagi skuad Garuda yang saat itu dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah.

Australia menang telak 4-0 atas Indonesia pada tahun 2024.

Pertandingan antara timnas Australia dan Indonesia yang paling baru terjadi di babak penyisihan gugur Piala Asia 2023, tepatnya pada tanggal 28 Januari 2024.

Dengan pertahanan yang kocar-kacir dan serangan yang tumpul, Indonesia tak mampu memberikan perlawanan berarti dan harus mengakui keunggulan lawan dengan skor telak 4-0, yang otomatis membuat mereka tersingkir dari kompetisi.

Keunggulan Australia dalam penguasaan bola dan serangan balik yang cepat membuat Pasukan Garuda kesulitan mengembangkan permainan. Situasi semakin buruk setelah gol cepat Australia di awal babak kedua yang membuat mental pemain Indonesia menurun.

Jadwal Pertandingan

Analisis atas empat laga terakhir antara kedua negara menunjukkan keunggulan Australia. Akan tetapi, perkembangan pesat timnas Indonesia membuat persaingan kedua tim menjadi lebih ketat.

Timnas Indonesia vs Australia

Venue: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
Hari: Selasa, 10 September 2024
Kick-off: 19.00 WIB
Siaran langsung: RCTI
Live streaming: Vision+

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

By heqql

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *